kutulis gerimis di tengah lingkaran mendung
menggantung hitam di dada menutup celah celah retak arah menatap remangpun tidak
menggantung hitam di dada menutup celah celah retak arah menatap remangpun tidak
kalam kalam kebajikan berawan
gelap berpuja mutiara pasir tak lagi jingga menyala
menimbun semua mimpi dengan segumpal bayang kehidupan
pria wanita
tindih menindih
tak pasti siapa mengabdi pada siapa berbakti
dipenggal jarak kesibukan
hari menjadi tuan harta perbudakan
malam tak satu hati saling menanti
perahu tak bersarang
dibandar pelabuhan jiwa tak tenang
kesedihan dalam diam diam tertanam
menggulung dengkur yang gelisah
mimpi tak sejalur ikal dikepala
riuh jejak lalang tadi siang
raga tak jenak mengecap hidup tak enak
No comments:
Post a Comment